Bayangkan deh bagaimana jadinya kalau toko kesayangan Anda tidak memiliki mesin kasir? Semua pencatatan harus diselesaikan secara manual memakai kalkulator dan kasir harus bolak-balik mencatat dan melihat harga di daftar inventori? Aduh nggak kebayang deh repotnya!

Kondisi di atas umum ditemukan sebelum dunia memasuki abad ke-21. Seiring perkembangan teknologi, mesin kasir mampu membantu manusia dalam menghitung jumlah transaksi, bahkan beberapa perangkat sudah didukung oleh teknologi komputasi cloud dengan beragam fitur mutakhir.

Salah satu perkembangan paling signifikan terkait mesin kasir yakni teknologi berbasis web atau aplikasi yang terhubung dengan internet, di mana dikenal dengan sebutan Point of Sale (POS). Pelaku bisnis cukup menyediakan perangkat ponsel, jaringan internet, printer kasir, dan perangkat kasir lainnya untuk mulai menghitung transaksi.

Software POS sendiri dapat Anda unduh di Play Store (Android) dan App Store (iOS). Mudah bukan? Anda pun dapat memakai semua fiturnya dengan harga yang relatif terjangkau. Tak heran pelaku bisnis berbondong-bondong memakai mesin kasir berbasis POS.

Tak hanya memudahkan transaksi jual beli, mesin kasir modern juga dapat membantu manajemen karyawan, pengelolaan stok barang, memberikan program loyalitas pelanggan, dan pengecekan laporan penjualan. Dengan data POS yang ada di Cloud, Anda bahkan bisa mengakses laporan ini kapan saja dan di mana saja.

3 Jenis Mesin Kasir dan Fungsinya

Jika Anda sedang merintis bisnis atau hendak merombak cara bertransaksi lama di usaha Anda, ada beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan. Setidaknya ada 3 jenis mesin kasir yang perlu Anda tahu. Ini dia tiga tipe mesin kasir yang umum Anda temui dalam keseharian:

1. Electronic Cash Register (ECR)

Terbagi menjadi dua: ECR klasik dan ECR modern. Mesin kasir offline ini cukup sering ditemui di toko-toko kecil atau minimarket. Cirinya, laci uang ECR klasik yang hanya terbuka apabila transaksi penjualan sudah diterima oleh kasir. Anda juga bisa mengamati bagaimana kasir masih harus memasukkan jumlah penjualan secara manual memakai keyboard.

Untungnya, sekarang pemasaran ECR klasik sudah mulai digantikan oleh ECR modern. Kini kasir hanya perlu melakukan scan barcode produk lalu total penjualan akan otomatis diperbaharui.

ECR, baik yang klasik maupun modern, sudah bisa mencetak struk. Struk tak hanya untuk pembeli, tapi juga mesin kasir otomatis mencetak salinan struk untuk penjual sebagai bukti saat melakukan pembukuan.

2. Point of Sales

Meski sama-sama bisa diakses sebagai mesin kasir offline, sistem POS yang berbasis komputer jauh lebih canggih dari ECR. POS menggunakan aplikasi atau software yang memungkinkan pengusaha menyimpan catatan sales, informasi pembeli, daftar inventori, dan data bisnis lainnya.

Mesin kasir ini mengutamakan pencatatan yang detail, akurat, serta dapat membaca purchasing behavior pembeli. Hal ini penting karena bisa digunakan untuk keperluan strategi promo atau penawaran di kemudian hari.

3. MPOS dan Cloud POS

Jika Anda berkunjung ke restoran dan melihat pelayan membawa Ipad alih-alih nota, maka kemungkinan besar restoran sudah menerapkan mesin kasir dengan MPOS atau Cloud POS. MPOS (mobile point of sale) adalah sistem POS yang menggunakan tablet atau perangkat mobile lain.

Memanfaatkan teknologi cloud, mesin kasir online ini mampu memberikan data bisnis yang lebih komprehensif dan membantu pengusaha untuk bisa mengakses data penjualannya secara langsung meski dari mana saja. MPOS bisa dioperasikan dengan iOS, Android atau Windows. Ukurannya yang kecil juga membuat mPOS mudah disesuaikan dengan layout toko sehingga tempat bisnis Anda akan terlihat lebih profesional, modern, dan elegan.

• Share on:
• WhatsApp
• Deel
• Tweet
• Pin it
• Messenger
• Email

---