Meski Konon Berbahaya, Thermal Paper Tetap Diminati. Kok Bisa?

Source: Shutterstock

Istilah thermal paper mendadak booming di awal 2019 ketika pemberitaan terkait bahaya meremas struk ATM cukup masif disebarkan oleh media. Thermal paper sendiri umumnya dikemas dalam bentuk rol atau dikenal dengan sebutan thermal paper roll. Kertas ini biasa digunakan dalam mesin faksimili, struk belanja, struk ATM, tiket pesawat maupun tiket konser. Dinamakan kertas jenis thermal karena kertas ini memang bekerja berdasarkan panas/thermal yang dikenakan pada bahan kertas tersebut.

Dalam mencetak dokumen melalui mesin faks, ATM atau mesin lainnya, digunakan kertas khusus yaitu thermal paper yang peka terhadap panas. Thermal Paper adalah kertas yang dipenuhi dengan bahan kimiawi yang akan berubah warna ketika dipanaskan.

Nah, kabarnya nih meremas thermal paper bisa memicu kanker dan mengacaukan hormon. Temuan ini didasari oleh penelitian yang dilakukan oleh yayasan konsumen di Taiwan. Mereka menguji beberapa contoh thermal paper yang sering digunakan masyarakat, di antaranya 20 sampel struk dari ATM, kantor pos, pusat perbelanjaan dan sampel dari sebuah mal di Taiwan. Ada 7 merek kertas faksimili yang diuji oleh yayasan ini.

Hasilnya pun cukup membuat masyarakat geger, sekitar 60 persen sampel thermal paper tersebut mengandung BPA. Aduh! Setidaknya 18 dari 28 sampel thermal paper yang diuji mengandung zat kimia tersebut dengan kadar antara 10 hingga 50 ppm (parts per million). BPA sendiri dikenal sebagai zat kimia yang dapat mengacaukan hormon. Zat ini biasanya dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan prostat, penyakit kardiovaskular, serta kelainan reproduksi dan perkembangan otak. Nah, dari semua ancaman tersebut, anak-anak di usia tumbuh kembang paling rentan menghadapi risiko terdampak BPA.

Sebagai tambahan, menurut hasil uji coba Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat, sekitar 2,5 mikrogram BPA akan beralih dari struk ATM ke tangan manusia jika struk tersebut dipegang selama sekitar 10 detik. Paparan ini akan meningkat hingga 1,5 kali jika struk ini diremas-remas oleh tangan.

Source: Shutterstock

Siapa yang tidak ngeri dengan hasil penelitian di atas? Alhasil kabar yang santer beredar di grup whatsapp keluarga ini pun menimbulkan kecemasan. Thermal paper kemudian disangkutpautkan dengan hal-hal berbahaya. Padahal, thermal paper ada di sekitar kita selama puluhan tahun lho. Penelitian tadi pun harus diuji coba kembali untuk menentukan keabsahannya. Sebenarnya, asal tahu bagaimana cara menjaga diri, thermal paper tidak akan membahayakan tubuh.

Jangan pula lantas menganggap bahwa semua struk belanja dan struk ATM itu berbahaya. Nyatanya, tidak semua jenis kertas pada struk belanja mengandung BPA. Untuk mengetahui apakah kertas adalah jenis termal yang mengandung BPA, Anda bisa coba goreskan sisi kertas yang sudah dicetak. Jika Anda melihat tanda gelap, maka itu adalah thermal paper yang mengandung BPA.

Cara Melindungi Diri dari Bahaya BPA di Thermal Paper

• Mengetahui kertas thermal mana yang mengandung BPA dan yang bukan dengan menggoresnya menggunakan kuku atau koin.
• Mengurangi penerimaan kertas thermal seusai berbelanja.
• Usahakan untuk menyentuh bagian belakang non glossy yang mengandung senyawa BPA lebih sedikit.
• Pilih tanda terima digital, melalui pesan teks atau email.
• Saat harus menyimpan struk, coba letakkan di dalam amplop agar kandungan BPA tidak terpapar ke tangan, saku, atau dompet.
• Cuci tangan setelah menerima kertas thermal, gosok dengan sabun dan air.
• Pakailah sarung tangan lateks jika pekerjaan Anda banyak berhubungan dengan kertas thermal.
• Ingat! Jangan gunakan pembersih tangan setelah menyentuh atau menerima kertas thermal karena kadar BPA bisa naik hingga 185 kali lebih tinggi.

Sebagai catatan, penggunaan produk kulit seperti pembersih tangan, tabir surya, dan pelembab kerap mengandung bahan kimia yang disebut “penambah penetrasi dermal” yang memecah penghalang pelindung kulit untuk meningkatkan pengiriman bahan aktif BPA. Bukannya terjaga, malah menambah bahaya!

Perlukah Menghindari Thermal Paper?

Terkait potensi bahaya thermal paper di atas, maka apakah penggunaan thermal paper mutlak dihindari? Tentu tidak. Hampir semua bisnis menggunakan thermal paper untuk keperluan cetak struk. Sahabat Kasanoa pasti juga sadar betapa pentingnya struk sebagai alat bukti pembayaran. Tidak bisa begitu saja masyarakat menolak struk yang sudah jadi keperluan sehari-hari. Apalagi, tidak semua toko memiliki fitur cetak struk digital.

Thermal paper juga mutlak diperlukan untuk melengkapi printer kasir. Nah, jika Anda adalah pelaku bisnis yang memakai perangkat kasir modern, pastilah membutuhkan thermal paper untuk keperluan transaksi. Kasanoa punya 4 rekomendasi thermal paper berkualitas tinggi dengan harga oke yang bisa jadi bahan pertimbangan Anda. Ini dia!